Jakarta - Presiden SBY mengundang sejumlah tokoh lintas agama untuk bertemu di Istana Negara. Namun sejumlah tokoh pergerakan meminta forum lintas agama untuk menolak undangan tersebut.
"Pertemuan ini harus meminta mereka jangan mau bertemu SBY. Kalau mereka mau ketemu SBY hilang rasa hormat saya kepada mereka," ujar Permadi yang juga politikus Gerindra, dalam acara Pertemuan Meja Bundar 100 Tokoh Pergerakan '2011: Tahun Kebenaran'di Gedung Joang 1945, Jalan Menteng Raya, Jakarta, Senin (17/1/2011).
Selain itu, Permadi juga mendukung gerakan revolusi untuk merubah pemerintahan yang dinilainya sudah banyak melakukan kebohongan.
"Pak Tyasno (Sudarto-mantan KSAD) mengatakan revolusi nurani. Revolusi tidak mungkin damai, revolusi harus berdarah-darah," serunya.
Selain Permadi, mantan Ketua Iluni UI, Hariadi Darmawan juga menyerukan agar para tokoh lintas agama menolak undangan SBY. Menurut Hariadi, apa yang disampaikan para tokoh tersebut sebagai ungkapan hati nurani.
"Harapan saya mereka tidak perlu datang tidak perlu dialog lagi. Mereka bicara nurani bukan bicara politik," tutur mantan dokter militer ini.
Hariadi menambahkan, apabila tokoh agama sudah bergerak maka itu sebagai sinyal akan turunnya pemerintahan.
"Di Filipina ketika tokoh agama, kardinal sudah bergerak maka Marcos Turun," kata Hariadi.
Lebih lanjut Hariadi mengatakan, ungkapan tokoh agama layaknya suara Tuhan. Untuk itu dia meminta agar SBY mau melaksanakan apa yang disampaikan para tokoh tersebut.
"Istilahnya tidak lagi tawar-menawar. Dia mau melaksanakan itu atau dia habis, diturunkan," tuntas pria berusia 72 tahun tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment