TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Puluhan warga dan pedagang yang biasa berjualan di Pasar Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, mengadang dan menghentikan paksa mobil dinas yang ditumpangi Bupati Garut, Aceng HM Fikri, ketika melintas di depan Pasar Cibatu, Kamis (12/1/2012) siang.
Saat itu Aceng, yang menggunakan kendaraan dinas mewahnya, Honda New Accord warna hitam keluaran terbaru dengan pelat nomor Z 1 E, dalam perjalanan pulang setelah mencanangkan gerakan percepatan tanam komoditas padi sawah di lahan tadah hujan di Desa Sindangsuka, Kecamatan Cibatu.
Sekitar pukul 14.00 siang, setelah acara selesai, Aceng, yang dikawal oleh mobil dinas Satpol PP Garut dan mobil patroli Polsek Cibatu, meluncur pulang menuju Kota Garut. Namun, tepat saat melintas di Pasar Cibatu, rombongan mobil Bupati dihentikan puluhan pedagang dan warga Cibatu.
Karena warga dan pedagang mengadang mobil dengan berdiri di tengah jalan, rombongan Bupati pun menghentikan kendaraan mereka. Beberapa orang warga dan pedagang langsung menghampiri mobil yang ditumpangi Aceng dan memintanya untuk turun dari mobil.
Setelah sempat terjadi dialog antara massa dengan Bupati dan beberapa petugas yang mengawalnya, Aceng bersedia keluar dari mobilnya dan berdialog dengan para pedagang.
Dalam kesempatan itu, para pedagang meminta Bupati Aceng menyaksikan secara langsung kondisi Pasar Cibatu. Aceng pun akhirnya bersedia memenuhi permintaan warganya untuk meninjau pasar yang kondisinya terlihat sangat semrawut dan becek.
Ditemani ajudannya, Aceng menyempatkan diri masuk ke pasar. Di sana, ia melihat-lihat beberapa kios pedagang serta beberapa sarana dan fasilitas penunjang, seperti saluran drainase serta gang-gang sempit yang terlihat becek.
Orang nomor satu di Garut itu pun sempat berdialog dengan beberapa pedagang. Aceng sempat menanyakan kondisi pasar, begitu pun dengan para pedagang. Hampir semua pedagang yang ditemui Aceng mengeluhkan kondisi pasar yang semrawut, bau, becek, dan tidak nyaman.
Seorang pedagang, Nia (40), mengatakan para pedagang di Pasar Cibatu sangat berharap Pemkab Garut segera merealisasikan pembangunan pasar tradisional Cibatu yang lebih representatif dan nyaman baik bagi para pedagang maupun para konsumen yang berbelanja.
"Lihat saja kondisi pasar saat ini. Selain becek dan semrawut, juga sangat tidak nyaman. Makanya banyak pembeli yang malas datang ke pasar karena tidak nyaman," kata Nia saat ditemui di Pasar Cibatu, kemarin.
Saat itu Aceng, yang menggunakan kendaraan dinas mewahnya, Honda New Accord warna hitam keluaran terbaru dengan pelat nomor Z 1 E, dalam perjalanan pulang setelah mencanangkan gerakan percepatan tanam komoditas padi sawah di lahan tadah hujan di Desa Sindangsuka, Kecamatan Cibatu.
Sekitar pukul 14.00 siang, setelah acara selesai, Aceng, yang dikawal oleh mobil dinas Satpol PP Garut dan mobil patroli Polsek Cibatu, meluncur pulang menuju Kota Garut. Namun, tepat saat melintas di Pasar Cibatu, rombongan mobil Bupati dihentikan puluhan pedagang dan warga Cibatu.
Karena warga dan pedagang mengadang mobil dengan berdiri di tengah jalan, rombongan Bupati pun menghentikan kendaraan mereka. Beberapa orang warga dan pedagang langsung menghampiri mobil yang ditumpangi Aceng dan memintanya untuk turun dari mobil.
Setelah sempat terjadi dialog antara massa dengan Bupati dan beberapa petugas yang mengawalnya, Aceng bersedia keluar dari mobilnya dan berdialog dengan para pedagang.
Dalam kesempatan itu, para pedagang meminta Bupati Aceng menyaksikan secara langsung kondisi Pasar Cibatu. Aceng pun akhirnya bersedia memenuhi permintaan warganya untuk meninjau pasar yang kondisinya terlihat sangat semrawut dan becek.
Ditemani ajudannya, Aceng menyempatkan diri masuk ke pasar. Di sana, ia melihat-lihat beberapa kios pedagang serta beberapa sarana dan fasilitas penunjang, seperti saluran drainase serta gang-gang sempit yang terlihat becek.
Orang nomor satu di Garut itu pun sempat berdialog dengan beberapa pedagang. Aceng sempat menanyakan kondisi pasar, begitu pun dengan para pedagang. Hampir semua pedagang yang ditemui Aceng mengeluhkan kondisi pasar yang semrawut, bau, becek, dan tidak nyaman.
Seorang pedagang, Nia (40), mengatakan para pedagang di Pasar Cibatu sangat berharap Pemkab Garut segera merealisasikan pembangunan pasar tradisional Cibatu yang lebih representatif dan nyaman baik bagi para pedagang maupun para konsumen yang berbelanja.
"Lihat saja kondisi pasar saat ini. Selain becek dan semrawut, juga sangat tidak nyaman. Makanya banyak pembeli yang malas datang ke pasar karena tidak nyaman," kata Nia saat ditemui di Pasar Cibatu, kemarin.
No comments:
Post a Comment