Demikian disampaikan oleh Direktur Bisnis dan Resiko Manajemen PLN Murtaqi Syamsuddin dalam jumpa pers di Gedung Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Senin (17/1/2011).
"Perpres dan PMK yang telah terbit ini akan memungkinkan PLN untuk melanjutkan proses tender PLTU Jawa Tengah sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan," kata Murtaqi.
Murtaqi melanjutkan, diharapkan kontrak jual beli listrik atau Power Purchase Agreement Antara PLN dengan IPP dapat ditandatangani pada pertengahan tahun ini. "Diharapkan pembangkit PLTU Jateng ini nanti dapat beroperasi pada tahun 2016,"' lanjutnya.
Di kesempatan itu PLN menyampaikan pembangunan PLTU Jateng 2x1.000 MW ini dicanangkan pertama kali sebagai proyek kerjasama Pemerintah-Swasta pada Infrastructure Summit.
"Dibangunnya proyek ini, karena mengingat tingginya pertumbuhan listrik dan masih rendahnya rasio elektrifikasi. Oleh karena itu diharapkan proyek ini dapat memenuhi pertambahan dan meningkatkan rasio elektrifikasi," jelas Murtaqi.
"PLN sendiri juga memiliki keterbatasan kemampuan keuangan untuk berinvestasi di sektor kelistrikan. Maka itu partisipasi dari swasta dibutuhkan, yakni terkait proyek PLTU Jateng ini,'' ujar Murtaqi.
Murtaqi menambahkan proyek PLTU ini bernilai US$ 3 miliar dengan masa kontrak 25 tahun.
Terkait dengan masalah tender, sejauh ini PLN telah menyelesaikan Pra-Kualifikasi di November 2009 dan sudah ada 7 calon investor asing yang telah lulus proses pra-kualifikasi tersebut.
Adapun, ketujuh calon investor asing tersebut antara lain adalah:
- Mitsubishi
- Konsorsium China Yudean - CNTIC
- Konsorsium International Power & Mitsui
- Marubeni
- Kepco
- Guoha Electric Power Ctompany (GEPC) (Subsidiaru of Shenhuay)
No comments:
Post a Comment