Monday, August 23, 2010

Ternyata Bukan Meteor

VIVAnews -Rabu,18 Agustus pekan lalu, warga di Cirebon heboh oleh kabar benda yang jatuh dari langit. Membentur tanah, begitu diberitakan, benda itu menyala dalam rupa-rupa warna, merah tua, ungu dan hijau. Warga dan sejumlah saksi mata menyebutkan benda itu adalah meteor.

Sejak awal Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah meragukan bahwa yang terjun bebas di Cirebon itu adalah meteor. Ada beberapa perbedaan yang nyata antara "meteor" Cirebon itu dengan beberapa meteor yang jatuh sebelumnya di beberapa tempat. Lapan lalu meminta waktu guna meneliti benda-benda yang dianggap sisa-sisa meteor itu.

Hari ini, Lapan memastikan bahwa benda yang jatuh dekat Pabrik Gula Rajawali II Tersana Baru, Cirebon, Jawa Barat bukanlah meteor. Lalu apa? Benda itu, kata Lapan, adalah belerang panas yang berasal dari pabrik gula.

"Api yang dihasilkan disebabkan oleh belerang. Ini dibenarkan oleh saksi mata yang menyebutkan bahwa ada bau belerang yang sangat menyengat saat benda tersebut terbakar," kata peneliti astronomi dan astrofisika Lapan, Thomas Djamaluddin melalui rilis yang diterima VIVAnews, Selasa 23 Agustus 2010.

Kesimpulan ini diperkuat oleh observasi lapangan. Tidak ada lubang di tempat kejadian sebagaimana lazimnya jika meteor membentur bumi. Di lokasi tersebut hanya ada tanah datar berpasir, serta lempengan yang sebelumnya tidak ada. "Lempengan ini yang awalnya diduga meteorit," ujar Thomas Djamaluddin.

Lempengan yang ditemukan di Cirebon itu, lanjutnya, tampak seperti logam, namun sangat rapuh dan tidak menunjukkan sifat magnetik. Berbeda dengan meteorit yang lazimnya sangat keras, tidak meleleh, apalagi menghasilkan api.

Belerang atau sulfur, lanjutnya, adalah zat yang mudah terbakar dan jika terbakar nyala apinya bewarna biru. Bila terbakar dan suhunya meningkat menjadi 200 derajat celsius, maka warna apinya berubah menjadi merah tua.

Nah, hasil penelitian Lapan menemukan bahwa belerang dan sulfur itu mudah ditemukan di sekitar pabrik gula di Cirebon itu. Sulfur itu adalah sisa-sisa dari pabrik yang biasa dipakai untuk memutihkan gula. Lokasi yang diduga sebagai tempat jatuhnya "meteor" itu berada di lintasan pembuangan belerang.