Showing posts with label masyarakat. Show all posts
Showing posts with label masyarakat. Show all posts

Thursday, January 30, 2014

Pilih Mana: Menikah atau Investasi?

Pertanyaan: Saya seorang karyawati berusia 33 tahun. Saya single dan dalam waktu dekat berencana menikah.

Setiap bulan, gaji tetap saya sebesar Rp 3 juta. Mengingat saya seorang pemasar, maka bisa di katakan gaji saya fluktuatif. Rata-rata  bisa mencapai Rp 8 juta per bulan.
Saat ini saya mempunyai tabungan sekitar Rp 100 juta. Sebagiannya atau 50 persen sudah dialokasikan untuk investasi saham

Sebelum nikah saya ingin punya investasi sendiri tanpa campur dengan calon suami. Sebab calon suami saya asli Padang, Sumatera Barat dan ingin kami tinggal di sana setelah menikah. Sementara saya ada di Surabaya, Jawa Timur yang masih ingin berkarir di sini.

Kira-kira investasi apa yang cocok untuk saya? Enaknya beli tanah,  cash, atau ambil rumah dengan sistem KPR, walau nantinya nggak tahu setelah menikah masih kerja atau tidak?

Trisiana Ambarwati


Halo Mbak Trisiana,

Selamat untuk rencana pernikahan Anda. Senang sekali membaca bahwa Anda sudah memikirkan untuk memiliki investasi sendiri tanpa campur tangan calon suami sebelum menikah. Sebagai perempuan, hal ini penting untuk dimiliki agar kita tidak tergantung 100 persen pada uang yang dihasilkan suami. Apalagi bila kita kelak setelah menikah belum tentu bekerja.

Dengan modal 100 juta yang saat ini dimiliki, 50 persennya sudah Anda investasikan pada saham. Seperti sudah dipaparkan pada artikel sebelumnya, setiap uang yang Anda keluarkan atau investasikan hendaklah memiliki makna dengan menentukan tujuan finansialnya.

Sebagai langkah awal,  pisahkan dulu 3-6 kali pengeluaran untuk dijadikan dana cadangan. Fungsinya untuk mengantisipasi keadaan darurat agar Anda terhindar dari utang.

Saya kerap mendapatkan pertanyaan tentang jenis investasi dari banyak orang. Sebenarnya, orang yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan ini adalah Anda sendiri. Terkait dengan investasi, diri kita tidak bisa disamakan dengan orang lain. Sebab menentukan investasi yang tepat harus disesuaikan dengan visi kita dalam membuat tujuan keuangan.

Karena itulah, saya menyarankan agar Anda menentukan dulu apa yang kelak ingin dilakukan setelah berumah tangga. Diskusikan dengan dengan calon suami Anda secepat mungkin.  Termasuk soal rumah dan tanah untuk investasi, khususnya jika ingin ditempati setelah menikah.

Cari tahu kemampuan calon suami secara finansial guna menentukan apakah menggunakan jasa kredit pemilikan rumah (KPR) atau membeli tanah dulu untuk kemudian dibangun. Jangan pernah mengajukan kredit apabila Anda tidak yakin di masa depan mampu membayar cicilannya. Terlebih, ada kemungkinan Anda akan berhenti bekerja setelah menikah.

Mengenai investasi saham yang sudah ada saat ini, harus Anda tentukan pula tujuannya. Jangan lupa, saham memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga tujuannya harus bersifat jangka panjang.

Tetapkan tujuan Anda. Perlu diingat, hari tua akan datang dan kemampuan produksi diri kita menurun. Jadi untuk apa investasi ditanamkan. Misalnya, demi memiliki passive income atau hal lain yang kelak bermanfaat untuk Anda saat harus berhenti kerja.

Perlu diingat, secara hukum harta yang Anda bawa sebelum menikah adalah hak Anda 100 persen. Anda berhak menentukan dipakai untuk apa uang tersebut tanpa campur tangan suami. Namun hak Anda pula apabila ingin menggunakannya untuk mendukung kesejahteraan rumah tangga yang Anda bina kelak.

Intinya, investasi dan keinginan menikah tidak perlu dipertentangkan. Selamat menjemput hari pernikahan sambil berinvestasi.

Friday, June 14, 2013

Wow, Wanita Ini Minum Darah Manusia Setiap Bulan

Mahluk penghisap darah biasanya hanya ada di film-film saja. Tetapi seorang perempuan asal Amerika Serikat memiliki kebiasaan yang aneh. Ia senang sekali minum darah manusia seperti vampire.  Bahkan setiap bulannya ia bisa menghabiskan 2 liter darah manusia agar tubuhnya menjadi sehat dan kuat.
Wanita yang bernama Julia Caples ini telah meminum darah manusia dua liter untuk setiap bulannya dengan menyedot darah dari punggung seseorang yang bersedia darahnya di minum.
“Ketika saya minum darah, maka saya merasa lebih kuat dan sehat,” ungkap Caples seperti dilansir Huffington Post.
“Saya tahu secara ilmiah tidak ada gizi dalam darah, tapi mungkin ada beberapa hal yang belum kita ketahui dalam khasiat darah,” terang perempuan berusia 45 tahun ini.
Sementara itu, rasa haus akan darah manusia tersebut ia rasakan sejak dirinya masih berusia 15 tahun. Ketika ia melakukan ciuman pertama dengan kekasihnya, ia menyadari dirinya memiliki keinginan untuk menggigit pacaranya.
“Itu adalah naluri alami saya dan saya menyukai rasanya. Saya baru saja mendapat dorongan untuk melakukannya dan benar-benar tidak bisa menjelaskannya. Sejak saat itu ia tidak pernah menciumku lagi,” tambahnya.
“Saya bertemu dengan beberapa donor secara online, tapi saya benar-benar harus bertemu mereka secara pribadi terlebih dahulu. Dan mereka harus mendapatkan tes darah untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa penyakit, seperti AIDS atau HIV,” jelasnya.
Perempuan penyuka ghotik ini mengatakan, ia merasa dirinya terlihat lebih muda, meski ahli medis tidak merekomendasikan hal ini karena banyak risiko penyakit yang dapat ditularkan melalui darah.

Tuesday, April 24, 2012

DPRD: Keberadaan Minimarket Tak Bermanfaat untuk UMKM

Sukabumi (ANTARA)-Ketua Komisi III Bidang Ekonomi DPRD Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, M Zaenudin mengatakan, keberadaan minimarket di Kabupaten Sukabumi belum ada manfaatnya untuk usaha kecil mikro, kecil dan menengah.
"Dari hasil evaluasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi, ternyata dari 137 minimarket yang tersebar di 15 kecamatan tidak ada manfaatnya untuk UMKM," kata Zaenudin kepada pers, Rabu.
Menurutnya, bahkan keberadaan minimarket tersebut bisa mematikan para pengusaha UMKM khususnya pedagang kecil seperti warung dan kios yang berada di sekitar pasar modern tersebut. Maka dari itu, pihaknya mendesak Bupati Sukabumi, Sukmawijaya untuk membuat peraturan Bupati tentang moratorium sementara izin minimarket.
Lebih lanjut, Perbup tersebut bisa dijadikan acuan sementara sebelum disahkannya peraturan daerah tentang tata kelola minimarket yang membahas jarak minimarket, jam operasional dan lain-lain."Perda ini merupakan inisiatif DPRD, karena dari hasil pantauan kami belum ada peraturan tingkat daerah yang mengatur tentang operasional dan keberadaan minimarket," tambahnya.
Dikatakannya, selama ini pemerintah masih menggunakan Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional dan modern.
Sementara dalam rapat pembahasan keberadaan minimarket, Asisten Daerah II Bidang Ekonomi Kabupaten Sukabumi, Dana Budiman mengatakan, satu minimarket yang berdiri akan mematikan 40 UMKM yang ada di sekitar minimarket tersebut. "Dalam kajian satu minimarket bisa mematikan 40 UMKM, karena belum bisa bersaing dengan pasar modern itu," kata Budiman.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sukabumi, Harry Mukharam mengatakan, di Kabupaten Sukabumi ada sebanyak 137 unit minimarket yang sudah beroperasi dan memiliki izin lengkap baik, izin mendirikan bangunan, Amdal Lalulintas, Surat Izin Usaha Perdagangan, Surat Izin Tempat Usaha dan lain-lain.
Namun, ada dua minimarket yang sudah beroperasi tetapi tidak dilengkapi izin hanya rekomendasi saja dari pihak kecamatan."Maka dari itu dengan adanya minimarket ilegal tersebut kami mendesak DPRD agar segera mengesahkan perda yang mengatur keberadaan minimarket, dan untuk sementara kami tidak memberikan izin dahulu kepada pengusaha yang ingin mendirikan minimarket," tambah Harry. (rr)

Thursday, March 15, 2012

Balada Nenek Penarik Rakit

Di Indonesia, warga lanjut usia sering harus tetap berjuang demi kelangsungan hidup. Seorang nenek di Bogor, Jawa Barat, mengoperasikan sebuah rakit untuk membawa pejalan kaki menyeberangi sungai.

Nenek bernama Umnah itu telah berusia 72 tahun. Tujuh tahun sudah, suami Nenek Umnah meninggal dunia. Apa boleh buat, demi sesuap nasi, ia terus berjuang mencari uang.

Modalnya rakit atau yang biasa disebut eretan. Sang nenek membawa pejalan kaki menyeberang Sungai Cianten selebar sekitar 70 meter di Kampung Saninten, Desa Barengkok, Leuwiliang, Bogor.

Nenek Umnah tidak pernah menentukan tarif. Penghasilan dari pekerjaan ini tidak tentu. Penyeberang biasa memberi uang, Rp 1.000 atau Rp 2.000. Tak mengherankan, penyeberang yang baru saja melintas kagum dengan keuletan Nenek Umnah.

Tiga puluh tahun sudah Nenek Umnah jadi pemandu penyeberang sungai. Pekerjaan ini akan terus dijalaninya selama masih mampu demi menyambung hidup.

Wednesday, February 1, 2012

Tarif Listrik Bakal Naik

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo mengatakan tarif dasar listrik harus dinaikkan karena subsidi yang diberikan terlalu sedikit dibanding tahun lalu. "Tarif listrik di sini terlalu murah, sementara biayanya tinggi," ujarnya kemarin.

Subsidi tarif listrik, kata dia, akan diberikan negara kepada masyarakat tak mampu. Mereka adalah golongan pelanggan listrik 450 volt ampere (VA) sampai 900 volt ampere. Tahun ini subsidi listrik mencapai Rp 45 triliun. Jumlah ini lebih rendah dibanding subsidi tahun lalu yang sebesar Rp 66 triliun.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman, menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan dua opsi kenaikan tarif dasar listrik. Pertama, hanya pelanggan 450 VA yang tidak mengalami kenaikan tarif sedangkan pelanggan lainnya akan terkena kenaikan tarif 10 persen. Opsi kedua, tarif pelanggan 450 VA dan 900 VA sama-sama naik. "Tetapi kenaikan baru dikenakan setelah pemakaian mencapai di atas 60 kilowatt hour (kWh) per bulan," kata Jarman. Jika usul kenaikan tarif ini ditolak, kata dia, pemerintah akan mengusulkan tambahan subsidi Rp 8,9 triliun. "Subsidi bakal tambah tinggi dan mencapai Rp 53,9 triliun."

Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji mengatakan tarif listrik merupakan kewenangan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat. "PLN hanya melaksanakan keputusan pemerintah," ujarnya.

PLN sendiri tetap berusaha melakukan efisiensi agar jatah subsidi sebesar Rp 45 triliun ini tetap mencukupi." Upaya efisiensi terbesar adalah menambah porsi batu bara dalam pasokan energi," katanya. Saat ini batu bara masih menjadi bahan bakar utama dengan porsi 43 persen, disusul bahan bakar minyak sebanyak 23 persen, dan gas sebesar 22 persen.

Kenaikan ini disambut dingin para pengusaha. Mereka meminta pemerintah bertindak proporsional bila jadi menaikkan tarif listrik. Selain itu, kenaikan diharapkan diberlakukan secara gradual. "Karena, bila kenaikan dilakukan berbarengan dengan pembatasan BBM bersubsidi, kondisi itu bakal menambah beban pengusaha," kata Thomas Darmawan, penasihat Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, kemarin.