Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa pada
2014 tidak boleh lagi ada program basa-basi yang tidak ada manfaatnya
bagi masyarakat secara nyata.
Penegasan itu disampaikan Gubenrur Joko Widodo disampaikan kepada
ratusan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov DKI di Jakarta,
Kamis.
"Saya tidak mau lagi tahun ini ada yang namanya program basa basi
seperti proyek surat pertanggungjawabannya betul tapi manfaatnya gak ada
bagi masyarakat.
Misalnya guru tiap hari diklat aja walaupun sudah tahu, untuk apa?
tanda tangan untuk honor. Di dinas lain juga sama, tolong mulai hari
jangan lah diulang lagi, tolong diubah bukan zamannya lagi," kata Joko
Widodo saat memberikan pengarahan kepada ratusan pejabat eselon III dan
IV di bawah koordinasi Asisten Gubernur bidang Pembangunan dan Asisten
Gubernur bidang Perekonomian di Balai Kota, Jakarta.
Menurut dia, saat dirinya blusukan ke sekolah-sekolah di Jakarta
untuk mengecek pelaksanaan Kartu Jakarta Pintar dan jam belajar ternyata
masih ada sekolah yang bobrok fasilitasnya.
"Di sekolah ada yang masih bobrok fasilitasnya. Padahal pas saya jadi
wali kota solo anggarannya Rp3,5 triliun. Sedangkan angaran di Dinas
Pendidikan itu tidak kecil yaitu Rp13 triliun hanya untuk 1 dinas," ujar
dia.
Selain itu, dirinya juga tidak mau mendengar di sekolah masih ada filling kabinet didatangkan bertahun-tahun.
"Ini gak bener, secara prosedur surat pertanggungjawabannya benar
tapi gak manfaat, awas kalo masih ada tahun ini. Kursi masih baik malah
beli lagi. Saya gak mau masih ada itu lagi. Saya yakin kita bisa
mengubahnya," ujar dia.
Ia menambahkan sebentar lagi akan diadakan tes untuk eselon III and
IV dan semuanya harus bangun performa baik. "Kalau performanya gak bagus
ya udah saya ganti gampang kok," kata dia.
No comments:
Post a Comment