Wednesday, November 14, 2012

Hari Pernikahan Sudah Dekat, Namun Cinta Sudah Hilang

Hai, Mas Hilbram. Dua minggu lagi saya akan menikah dengan pacar saya yang seumur. Masalahnya semakin hari saya semakin tidak mencintainya. Saya ingin sekali membatalkan pernikahan itu. tapi saya tidak tega karena dia begitu mencintai saya. Kami beda agama, tetapi tidak pernah sekali pun dia meminta saya untuk pindah ke agamanya, begitu juga dengan saya.

Banyak ketidakcocokan di antara kami. Saya bahkan sudah merencanakan perceraian saya. Saya menyetujui menikah dengannya karena orangtua saya mengharapkan saya segera menikah dengannya karena dia cowok yang baik. Karena ingin membahagiakan orang tua saya, akhirnya saya menyetujuinya. Tapi akhir-akhir ini saya sedang BBM-an dengan seorang cowok. Dia seagama dengan saya dan lebih tua 6 tahun dari saya.

Dari BBM-an kami sehari-hari, saya sangat nyaman dan merasa kehilangan apabila sehari saja dia tidak menghubungi saya. Kata "hai"-nya saja sudah membuat hari saya begitu bahagia dan bersemangat. Dia tahu bahwa saya sudah memiliki pacar, tetapi saya belum menceritakan soal pernikahan saya. Dia sering menyebut saya sebagai adiknya, mungkin karena dia tidak ingin menjadi orang ketiga di antara kami. Perhatiannya membuat saya sangat berharap padanya. Padahal perhatian yang diberikan dari calon suami saya juga sama, tetapi saya lebih mengharapkan dia. Saya sedih mengapa dia tidak hadir lebih awal dalam hidup saya? Saya merasa begitu cocok dengan pribadinya dan saya yakin bahwa saya mencintainya.

Apa yang harus saya lakukan dengan ini semua? Menghadapi pernikahan yang tidak diinginkan? Mencintai pria yang hanya menganggap saya adik (karena saya sudah memiliki pacar)? Saya menjalani hidup yang tidak saya inginkan. Perasaan saya sangat kacau dan ragu sekali saat ini.

No comments:

Post a Comment