Thursday, July 17, 2014

Pengamanan Ketat, Pleno Rekapitulasi di KPU akan Dijaga 3 Ribu Polisi

Daerah Metro Jaya menyiapkan pengamanan ekstra ketat untuk menjaga proses pleno rakpitulasi hasil suara Pilpres 2014. Rekapitulasi ini akan dijaga ketat oleh 3 ribu lebih personel polisi.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno mengatakan, pihaknya akan melakukan barikade di sejumlah titik ruas jalan yang menuju ke kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat pada Senin, 22 Juli 2014 nanti.

"Ada beberapa titik yang kita siapkan untuk penyekatan-penyekatan karena KPU memang harus steril, di situ kegiatan itu harus berjalan langsung dan kita berharap massa tidak mendekat ke situ. Kita sekat massa dalam radius tertentu," jelas Sudjarno kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Untuk kekuatan, Polda Metro Jaya mengerahkan 3.121 personel yang akan mengamankan proses rekapitulasi ini, yang melibatkan Satuan Brimob, Satuan Sabhara, Satuan Reserse, Satuan Intel dan Satuan Lalu Lintas dengan senjata api lengkap.

Sudjarno mengatakan, seperti pada saat proses pengambilan nomor urut Capres-Cawapres beberapa waktu lalu, untuk massa pengunjung yang diperbolehkan masuk ke gedung KPU hanya yang memiliki ID Card.

"Nanti dibatasi, hanya VIP dan yang ber-ID card saja yang boleh masuk. Sedangkan untuk massa yang tidak ber-ID card di luar," imbuhnya.

Sudjarno menambahkan, pihaknya sudah mempersiapkan rencana kontijensi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kerusuhan akibat adanya kubu yang tidak menerima kekalahan dalam hasil perhitungan suara.

"Secara sistem sudah ada. Ketidakpuasan itu bisa lewat jalur MK, kalau terjadi sesuatu misalnya rusuh kita sudah punya rencana kontijensi, tetapi langkah-langkah preventif harus yang utama kita lakukan dulu," lanjutnya.

Sementara untuk melatih kesiapan pasukan pada hari H-nya, Polda Metro Jaya akan melakukan simulasi terlebih dahulu di gedung KPU. Simulasi akan digelar pada Sabtu, 19 Juli 2014 sore.

"Nanti akan kita tutup jalan-jalan menuju ke gedung KPU sekitar setengah jam karena nanti kita akan simulasikan kerusuhan, sehingga jalan perlu ditutup," ujarnya.

Tuesday, July 15, 2014

Sore ini Diumumkan 104 Ribu Nama Calon Mahasiswa yang Lulus SBMPTN

 Jakarta - Ada 104 ribu calon mahasiswa yang lulus tes seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN). Mereka akan berkuliah di universitas negeri.

"Pengumuman akan dilakukan pukul 17.00 WIB, lewat online secara serentak," kata panitia SBMPTN Bambang Hermanto dalam keterangannya, Senin (9/6/2014).

Menurut dia, pihak panitia SBMPTN akan melakukan jumpa pers sekitar pukul 14.00 WIB di Hotel Sari Pan Pacific. Nanti akan diumumkan bagaimana mengecek lewat online.

"Di media cetak kita akan umumkan besok, Kamis (16/7)," tambah dia.

Thursday, May 8, 2014

Boediono: Situasinya Gawat Apabila Ada 1 Bank Jatuh

Jakarta - Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono membeberkan latar belakang pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) ke Bank Century.

"Situasinya gawat apabila ada 1 bank jatuh apakah Century, maka akan terjadi rentetan penyerbuan terhadap bank-bank," kata Boediono bersaksi untuk mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (9/5/2014).

Jawaban ini disampaikan saat Jaksa KPK KMS Rono menanyakan kondisi ekonomi ketika Dewan Gubernur BI mengubah Peraturan BI mengenai syarat pemberian FPJP. Boediono menegaskan FPJP perlu diberikan untuk menghindar kondisi krisis seperti tahun 1998.

"Ini pengalaman 97-98 dalam situasi krisis banyak isu beredar bank mana yang mengalami masalah likuiditas dimana tidak ada blanket guarantee. Menutup bank pada saat itu resikonya luar biasa sekali," ujar dia.

Menurut Boediono, RDG membahas perubahan PBI untuk menyesuaikan perkembangan kondisi perbankan saat itu. "Dan itu tentu, kita ingin suatu peraturan yang bisa menampung semua termasuk yang bisa menangani apa yang ada di mata kita Bank Century yang kolaps. PBI menampung semua kemungkinan yang dihadapi menjelang beberapa waktu ke depan," sebut Boediono.

Wednesday, May 7, 2014

JK: Ada Imbas Krisis di 2008, Tapi Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Tetap Bagus

Jakarta - Mantan Wapres Jusuf Kalla bersaksi di PN Tipikor Jakarta dalam persidangan kasus Bank Century. Pria yang akrab disapa JK ini mengakui ada imbas krisis Amerika Serikat di Indonesia, namun tidak begitu berpengaruh terhadap perekonomian di tanah air.

"Pada 2007-2008 ada krisis keuangan di Amerika yang membuat daya beli mereka menurun. Terjadi imbas kedua di Indonesia, karena daya beli AS turun," ujar JK di PN Tipikor Jakarta, Jl Rasuna Said, Jaksel, Kamis (8/6/2014).

JK menuturkan, ada pengaruh dalam nilai kurs rupiah. Juga di sektor-sektor lain. Namun dia memastikan, krisis yang terjadi tidak sebesar jika dibandingkan dengan krisis 98.

"Tapi saya dilapori bahwa APBN tetap bagus, kredit bagus, investasi bagus, pertumbuhan ekonomi tetap terjadi enam persen," ujar JK.

JK juga membandingkan, pada krisis 1998, terjadi moral hazard di Indonesia. Sedangkan, pada 2008, menurutnya itu tidak sampai terjadi.

"Kalau 2008, mungkin moral hazard kecil, dan itu hanya di sedikit tempat saja," ujar JK.

Tuesday, April 29, 2014

DPR Rajin Bolos karena Rakyat Salah Pilih

JAKARTA - Fenomena kursi kosong saat rapat paripurna DPR jelang berakhirnya masa bakti anggota DPR 2009-2014 bukanlah hal yang aneh. Minimnya kehadiran anggota dewan menyebabkan berbagai keputusan penting yang akan divoting pada rapat paripurna menjadi batal.

Padahal, subtansi yang divoting sangat penting bagi rakyat dan negara. Sementara, bagi anggota dewan yang terpilih kembali di Pemilu 2014, masalah kehadiran menjadi penting demi eksistensi diri ke media.

Tetapi bagi anggota dewan yang "gagal" masuk kembali karena kalah di pemilu kemarin, menghadiri rapat-rapat di DPR menjadi bukan keharusan lagi. Meski demikian, tokoh yang langganan masuk Senayan pun juga kerap ogah-ogahan hadir dalam rapat penting DPR.

Pengamat komunikasi politik, Ari Junaedi, menilai tabiat mengosongkan kursi di saat rapat paripurna DPR yang sangat penting tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan menjadi "virus" Senayan yang membahayakan. Anggota DPR selalu mempertontonkan sebagai orang yang tidak memegang amanah yang telah diberikan pemilih.

"Sebaiknya rakyat tidak boleh melupakan anggota DPR yang pembolos ulung. Tetapi herannya, pembolos-pembolos juga terpilih kembali karena pemilihnya juga terlena dengan guyuran materi di saat kampanye. Jangan lagi pilih anggota DPR seperti itu, yang terbukti gagal mendidik dirinya sendiri," jelas Ari kepada Okezone, Rabu (30/4/2014).

"Pemilu yang datang seharusnya menjadi arena pengadilan namun sayangnya pemilih terlalu pragmatis juga dalam meilih calonnya. Pilihan sudah menjadi bubur, dan kita dipaksa menelan bubur yang tidak enak rasanya," imbuhnya.

Menurut pengajar Program Pascasarjana di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini, unsur malu sudah lama "hilang" di jiwa anggota dewan yang kerap bolos di sidang-sidang penting DPR. Inilah wajah anggota parlemen yang menjadikan anggota DPR sebagai profesi, bukan sebagai panggilan jiwa.

"Alih-alih panggilan jiwa atau mengabdi kepada rakyat. Yang dipikiirkan ketika terpilih kembali menjadi anggota DPR adalah bagaimana cara mengembalikan dana yang habis-habisan dipakai ketika kampanye. Karena fokus mengerjakan pekerjaan lain yang lebih menghasilkan duit, rapat di DPR menjadi tidak penting lagi. Menjadi anggota DPR adalah simbol status sekaligus pembeda kelas dengan rakyat jelata seperti kita-kita ini," jelas dia.

Seharusnya, publik menyesali karena telah memilih sosok yang tidak tepat untuk mewakilinya di gedung parlemen.

"Harusnya kita menyesali dengan pilihan kita yang salah. Ada anekdot di kalangan dosen sekarang ini. Perlakukan mahasiswa yang bernilai 'A' di semua mata kuliah dengan biasa-biasa saja karena nantinya mahasiswa itu akan menjadi rekan sejawat alias menjadi dosen juga. Perlakukan dengan baik untuk mahasiswa yang bernilai 'B' atau 'C' karena nantinya mahasiswa ini besar kemungkinan menjadi menteri atau direktur BUMN," kata dia.

"Tetapi istimewakan mahasiswa yang memiliki nilai 'D' di hampir semua mata kuliah yang diambilnya, karena bisa jadi kelak menjadi anggota Dewan. Inikah semacam tuduhan sarkasme dari masyarakat yang muak dengan anggota parlemen," pungkas peraih penghargaan World Customs Organization Sertificate of Merit 2014 ini.

Monday, April 28, 2014

Kiki, Kawan Sekontrakan Afrischa Menghilang Pasca Temannya Digelandang Polisi

Jakarta - Salah satu tersangka kejahatan seksual di TK Jakarta International School (JIS), Afrischa alias Icha diketahui tinggal bersama dengan rekan perempuannya. Pemilik kontrakan di mana Icha tinggal mengenal kawan Icha bernama Kiki.

"Sejak Icha didatangi polisi. Kiki sudah nggak pernah keliatan lagi. Ya mungkin dia takut terlibat karena dia kan selama ini orang terdekatnya (Icha)," kata Zikri, adik dari pemilik kontrakan yang ditempati Afrischa, saat ditemui detikcom, Senin (28/4/2014).

Kontrakan itu berada di Jl Sengon RT 01/03 no 16 Cinere, Depok. Pemilik kontrakan hanya tahu Icha bekerja sebagai cleaning service di sebuah sekolah.

Selain itu, Zikri juga tidak tahu menahu kemana perginya, Kiki, teman sekontrakan Icha. Zikri hanya tahu, pagi tadi seseorang yang mengaku adik Icha mengemasi barang-barang dan pergi meninggalkan kontrakan.

"Tadi pagi ya sekitar jam 09.00 WIB. Cowok yang ngaku adiknya Icha bawa barang-barang terus katanya ke Pondok Cabe, nggak tahu bener atau nggak," kata Zikri.

Sementara itu, menurut Zikri, kawan sekamar Icha yang bernama Kiki itu tidak diketahui berada di mana sekarang ini. Zikri juga tidak tahu pasti Kiki bekerja di mana.

Friday, April 25, 2014

Pria 'sakti' di Pasar Senen bernama Rajes Kumar asal Medan

MERDEKA.COM. Namanya Rajes Kumar. Ia tiba-tiba menyedot perhatian dengan aksi yang dilakukannya di Pasar Senen. Pria asal Medan itu mencoba memadamkan api yang tengah membakar Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat.

"Saya berusaha mendatangkan hujan dengan izin Allah. Semoga hujan turun," kata Rajes di Pasar Senen, Jumat (25/4).

Ia mengaku tak sengaja datang ke Pasar Senen. Awalnya ia cuma ingin jalan-jalan di sekitar Pasar Senen. Karena melihat kepulan asap, dengan keahliannya ia mencoba memadamkan api yang sudah membakar sejak pagi tadi.

"Ya itung-itung menolong sesama manusia. Semoga hujan turun," ujarnya.

Pertama kali, dia hanya diam sambil berjalan mendekati salah satu kios yang ludes terbakar. Segera memulai ritual dengan menunduk dan mengangkat kepala. Ritual dilanjutkan dengan azan. Meski mendapat perhatian banyak orang, namun tak terlihat ada yang berani mendekat.

Tiba-tiba asap tebal keluar dari dalam kios. Si pawang kemudian menggerak-gerakkan tangannya, menghalau asap yang mengepul keluar dari dalam bangunan. Si pawang juga membawa botol berisi air. Kemungkinan sebagai media ritualnya.

Hingga siang ini, api belum berhasil dipadamkan. Puluhan mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan mengalami kesulitan, lantaran sulitnya mendapat pasokan air.