Wednesday, February 5, 2014

Yogyakarta Canangkan Konsep Wisata Blusukan

Yogyakarta -- Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan konsep wisata blusukan kampung bagi para pecinta kuliner khususnya jajanan bakpia di pusat oleh-oleh bakpia kampung Patuk, Dipoyudan, Kecamatan Ngampilan Yogyakarta.
"Kami saat ini sedang menyiapkan semacam penunjuk jalan bagi wisatawan agar bisa menikmati blusukan di kampung perajin bakpia Yogyakarta lebih mudah dan nyaman," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat mengumpulkan sejumlah perajin bakpia di Patuk Jumat 22 November 2013.
Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah pengurus paguyuban perajin bakpia Patuk yang tergabung dalam Koperasi Sumekar itu, Haryadi menuturkan roadmap blusukan kampung bakpia ini diharapkan menjadi inovasi alternatif di tengah ketatnya persaingan bisnis bakpia saat ini.
"Merek bakpia Patuk saat ini sudah menyebar ke berbagai daerah dan dengan mudah ditiru pengrajin lain di luar Patuk. Bahkan di luar Kota Yogya pun banyak perajin tetap menggunakan nama Patuk untuk produksinya," kata dia.
Untuk membedakan dan tetap memiliki kekhasan di tengah persaingan bisnis bakpia itu, maka sentra bakpia Patuk perlu melalukan inovasi untuk menarik wisatawan datang langsung. "Misalnya dengan merasakan blusukan langsung dan melihat langsung proses pembuatan bakpia di perkampungan," kata dia.
Konsep blusukan kampung bakpia ini selain memperkokoh eksistensi Patuk sebagai kampung bakpia juga membuat para perajin kecil di kawasan ini mendapat porsi kunjungan wisatawan yang selama ini belum tahu banyak soal produksi bakpia.
"Wisatawan kebanyakan datang ke Patuk dan langsung menjumpai toko toko besar di pinggir jalan yang menyediakan bakpia. Padahal, bakpia itu sebenarnya juga diproduksi warga di dalam kampung, di balik toko toko besar itu," kata dia.
Untuk merealisasikan langkah ini, pada Desember 2013 pemerintah akan memulai dengan membuat tetenger atau monumen bakpia di jalan pintu masuk kampung Patuk. Kemudian melakukan penataan jalan di perkampungan serta menyediakan sejumlah papan penunjuk menuju kampung pengrajin.
Seorang perajin yang juga pengurus paguyuban pengrajin bakpia Patuk, Sumiyati menuturkan di kampung Patuk sendiri tercatat ada 120 merek bakpia. Merek itu dimiliki oleh sekitar 50 pengrajin. Setiap hari, di kampung Patuk sendiri produksi bakpia mencapai 100 ribu buah. Dengan masing-masing pengrajin menghasilkan sekitar 100 dus per hari.
"Adanya blusukan kampung bakpia ini akan menjadi pembeda, soal bagaimana mendapatkan bakpia yang lebih memuaskan karena melihat langsung sambil jalan jalan," kata dia.

No comments:

Post a Comment