Agen FIFA, Francois Gallardo, melaporkan sebuah kabar yang cukup
mengejutkan. Bintang Barcelona Lionel Messi disebutnya akan meninggalkan
Camp Nou pada tahun depan.
Pernyataan Gallardo itu disampaikan di Punto Pelota, sebuah acara televisi sepakbola yang cukup terkenal di Spanyol.
"Selama
satu bulan, hubungan antara penasihat Messi dan klub renggang. Sang
pemain merasa dikhianati dan sudah memutuskan akan hengkang pada akhir
musim," ujar Gallardo, seperti dikutip Football Espana.
"Faktanya,
ia sudah meraih kesepakatan lisan dengan tim lain, dan mulai Februari
atau Maret, mereka akan memulai rencana transfer."
"Pada akhir
September, yakni dua bulan lalu, pemain Blaugrana dan agennya bertemu
dengan Barca. Sang pemain menginginkan adanya revisi dalam kontraknya
dengan klub Catalan yang menjamin akan memenuhinya."
"Kenaikan
[nilai kontrak] disepakati. Namun, setelah satu bulan, klub bertemu
dengan dia dan menjelaskan kalau mereka tidak bisa memenuhi hal itu."
Menurut Gallardo, keputusan Messi untuk pergi sudah bulat.
"Keputusan
sudah diambil. Leo Messi akan meninggalkan Barca pada akhir musim. Ia
akan pergi ke negara yang sangat dekat dengan kami [Spanyol]," ujarnya
lagi.
Saturday, November 30, 2013
Monday, November 25, 2013
Polwan Berjilbab, Begini Ketentuannya
TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Surabaya, Suparti, mengatakan polisi wanita (polwan) di Polrestabes Surabaya
sudah mulai mengenakan jilbab. Namun, kata Suparti, dana yang digunakan
untuk kebutuhan berjilbab merupakan dana pribadi polwan. "Ini kan
keinginan masing-masing orang, tidak memaksa, jadi ya pakai duit
pribadi," katanya kepada Tempo di ruang kerjanya, Jumat, 22 November
2013.
Kata Suparti, warna jilbab tersebut disesuaikan
dengan seragam dinas. Warna putih untuk polwan satuan lalu lintas
(satlantas) dan warna krem atau cokelat muda untuk polwan dengan seragam
dinas cokelat. Sedangkan untuk polwan intel dan reserse kriminal
(reskrim) lebih fleksibel sesuai dengan pakaiannya saat itu. "Kalau
intel dan reskrim kan berpakaian bebas, jadi disesuaikan saja warnanya,"
ujar Suparti.
Bagi polwan yang berjilbab, kata Suparti,
seragam yang dikenakannya bukan lagi Pakaian Dinas Harian (PDH) yang
berwarna cokelat dengan lengan pendek. Mereka akan menggunakan Pakaian
Dinas Lapangan (PDL) dengan lengan panjang. "Sehingga PDH tidak akan
terpakai lagi," katanya.
Terkait dengan model yang lebih
detail, Suparti menduga, dalam waktu dekat ini, aturan tersebut akan
sampai di lingkungan kepolisian. "Kita tunggu sajalah, ya," ujar
Suparti.
Anggota Satuan Lalu Lintas Polrestabes Surabaya,
Bripda Wahyu Septi, mengaku sangat bersyukur atas diperbolehkannya para
polwan berjilbab. Polwan yang berjilbab sejak duduk di bangku SMP ini
tak keberatan mengeluarkan dana pribadi untuk kebutuhan jilbab dinasnya.
"Semoga ini barokah. Saya harap, semakin hari semakin banyak yang
berjilbab," kata Septi.
Friday, November 22, 2013
Ahok: Andaikan Saya Seorang Presiden
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan tidak
mudah untuk Pemprov DKI bersinergi dengan kota-kota penyangga seperti
Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi dalam mengatasi berbagai
permasalahan.
"Makanya kan saya bilang kan lebih mudah ngatur Jabodetabek itu dengan pindah kantor ke Merdeka Utara (kantor Presiden)," ujar Basuki atau akrab disapa Ahok, Jumat (22/11/2013).
Ahok mencontohkan kesulitan bekerjasama dengan kota penyangga salah satunya pembelian lahan di kawasan kali Ciliwung, Depok, Jawa Barat.
Namun mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan Pemkot Depok enggan memberikan lahan tersebut dengan berbagai alasan.
"Memang kami tidak minta kok. Mereka tidak mau," ucap Ahok.
Andaikata dirinya seorang Presiden, lanjut Ahok, maka dirinya akan memaksa kota penyangga yang memiliki sungai di hulu dan mengalir di Jakarta untuk ikut bekerjasama membantu Jakarta mengatasi persoalan banjir.
"Kalau sekarang kan susah. Otonomi Daerah aturannya," kata politisi Partai Gerindra ini.
"Makanya kan saya bilang kan lebih mudah ngatur Jabodetabek itu dengan pindah kantor ke Merdeka Utara (kantor Presiden)," ujar Basuki atau akrab disapa Ahok, Jumat (22/11/2013).
Ahok mencontohkan kesulitan bekerjasama dengan kota penyangga salah satunya pembelian lahan di kawasan kali Ciliwung, Depok, Jawa Barat.
Namun mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan Pemkot Depok enggan memberikan lahan tersebut dengan berbagai alasan.
"Memang kami tidak minta kok. Mereka tidak mau," ucap Ahok.
Andaikata dirinya seorang Presiden, lanjut Ahok, maka dirinya akan memaksa kota penyangga yang memiliki sungai di hulu dan mengalir di Jakarta untuk ikut bekerjasama membantu Jakarta mengatasi persoalan banjir.
"Kalau sekarang kan susah. Otonomi Daerah aturannya," kata politisi Partai Gerindra ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)