Daerah Metro Jaya menyiapkan pengamanan ekstra ketat untuk menjaga
proses pleno rakpitulasi hasil suara Pilpres 2014. Rekapitulasi ini akan
dijaga ketat oleh 3 ribu lebih personel polisi.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno mengatakan, pihaknya akan melakukan barikade di sejumlah titik ruas jalan yang menuju ke kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat pada Senin, 22 Juli 2014 nanti.
"Ada beberapa titik yang kita siapkan untuk penyekatan-penyekatan karena KPU memang harus steril, di situ kegiatan itu harus berjalan langsung dan kita berharap massa tidak mendekat ke situ. Kita sekat massa dalam radius tertentu," jelas Sudjarno kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Untuk kekuatan, Polda Metro Jaya mengerahkan 3.121 personel yang akan mengamankan proses rekapitulasi ini, yang melibatkan Satuan Brimob, Satuan Sabhara, Satuan Reserse, Satuan Intel dan Satuan Lalu Lintas dengan senjata api lengkap.
Sudjarno mengatakan, seperti pada saat proses pengambilan nomor urut Capres-Cawapres beberapa waktu lalu, untuk massa pengunjung yang diperbolehkan masuk ke gedung KPU hanya yang memiliki ID Card.
"Nanti dibatasi, hanya VIP dan yang ber-ID card saja yang boleh masuk. Sedangkan untuk massa yang tidak ber-ID card di luar," imbuhnya.
Sudjarno menambahkan, pihaknya sudah mempersiapkan rencana kontijensi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kerusuhan akibat adanya kubu yang tidak menerima kekalahan dalam hasil perhitungan suara.
"Secara sistem sudah ada. Ketidakpuasan itu bisa lewat jalur MK, kalau terjadi sesuatu misalnya rusuh kita sudah punya rencana kontijensi, tetapi langkah-langkah preventif harus yang utama kita lakukan dulu," lanjutnya.
Sementara untuk melatih kesiapan pasukan pada hari H-nya, Polda Metro Jaya akan melakukan simulasi terlebih dahulu di gedung KPU. Simulasi akan digelar pada Sabtu, 19 Juli 2014 sore.
"Nanti akan kita tutup jalan-jalan menuju ke gedung KPU sekitar setengah jam karena nanti kita akan simulasikan kerusuhan, sehingga jalan perlu ditutup," ujarnya.
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno mengatakan, pihaknya akan melakukan barikade di sejumlah titik ruas jalan yang menuju ke kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat pada Senin, 22 Juli 2014 nanti.
"Ada beberapa titik yang kita siapkan untuk penyekatan-penyekatan karena KPU memang harus steril, di situ kegiatan itu harus berjalan langsung dan kita berharap massa tidak mendekat ke situ. Kita sekat massa dalam radius tertentu," jelas Sudjarno kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/7/2014).
Untuk kekuatan, Polda Metro Jaya mengerahkan 3.121 personel yang akan mengamankan proses rekapitulasi ini, yang melibatkan Satuan Brimob, Satuan Sabhara, Satuan Reserse, Satuan Intel dan Satuan Lalu Lintas dengan senjata api lengkap.
Sudjarno mengatakan, seperti pada saat proses pengambilan nomor urut Capres-Cawapres beberapa waktu lalu, untuk massa pengunjung yang diperbolehkan masuk ke gedung KPU hanya yang memiliki ID Card.
"Nanti dibatasi, hanya VIP dan yang ber-ID card saja yang boleh masuk. Sedangkan untuk massa yang tidak ber-ID card di luar," imbuhnya.
Sudjarno menambahkan, pihaknya sudah mempersiapkan rencana kontijensi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kerusuhan akibat adanya kubu yang tidak menerima kekalahan dalam hasil perhitungan suara.
"Secara sistem sudah ada. Ketidakpuasan itu bisa lewat jalur MK, kalau terjadi sesuatu misalnya rusuh kita sudah punya rencana kontijensi, tetapi langkah-langkah preventif harus yang utama kita lakukan dulu," lanjutnya.
Sementara untuk melatih kesiapan pasukan pada hari H-nya, Polda Metro Jaya akan melakukan simulasi terlebih dahulu di gedung KPU. Simulasi akan digelar pada Sabtu, 19 Juli 2014 sore.
"Nanti akan kita tutup jalan-jalan menuju ke gedung KPU sekitar setengah jam karena nanti kita akan simulasikan kerusuhan, sehingga jalan perlu ditutup," ujarnya.