Friday, November 16, 2012

Mitos asal muasal larangan menikah Sunda-Jawa

Pernahkah anda mendengar bahwa orang Sunda dilarang menikah dengan orang Jawa atau sebaliknya? Ternyata hal itu hingga ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat kita. Lalu apa sebabnya?

Mitos tersebut hingga kini masih dipegang teguh beberapa gelintir orang. Tidak bahagia, melarat, tidak langgeng dan hal yang tidak baik bakal menimpa orang yang melanggar mitos tersebut.

Lalu mengapa orang Sunda dan Jawa dilarang menikah dan membina rumah tangga. Tidak ada literatur yang menuliskan tentang asal muasal mitos larang perkawinan itu. Namun mitos itu diduga akibat dari tragedi perang Bubat.

Peristiwa Perang Bubat diawali dari niat Prabu Hayam Wuruk yang ingin memperistri putri Dyah Pitaloka Citraresmi dari Negeri Sunda. Konon ketertarikan Hayam Wuruk terhadap putri tersebut karena beredarnya lukisan sang putri di Majapahit, yang dilukis secara diam-diam oleh seorang seniman pada masa itu, bernama Sungging Prabangkara.

Hayam Wuruk memang berniat memperistri Dyah Pitaloka dengan didorong alasan politik, yaitu untuk mengikat persekutuan dengan Negeri Sunda. Atas restu dari keluarga kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk mengirimkan surat kehormatan kepada Maharaja Linggabuana untuk melamar Dyah Pitaloka. Upacara pernikahan rencananya akan dilangsungkan di Majapahit.

Maharaja Linggabuana lalu berangkat bersama rombongan Sunda ke Majapahit dan diterima serta ditempatkan di Pesanggrahan Bubat. Raja Sunda datang ke Bubat beserta permaisuri dan putri Dyah Pitaloka dengan diiringi sedikit prajurit.

Menurut Kidung Sundayana, timbul niat Mahapatih Gajah Mada untuk menguasai Kerajaan Sunda. Gajah Mada ingin memenuhi Sumpah Palapa yang dibuatnya pada masa sebelum Hayam Wuruk naik tahta, sebab dari berbagai kerajaan di Nusantara yang sudah ditaklukkan Majapahit, hanya kerajaan Sunda lah yang belum dikuasai.

Dengan maksud tersebut, Gajah Mada membuat alasan oleh untuk menganggap bahwa kedatangan rombongan Sunda di Pesanggrahan Bubat adalah bentuk penyerahan diri Kerajaan Sunda kepada Majapahit. Gajah Mada mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka bukan sebagai pengantin, tetapi sebagai tanda takluk Negeri Sunda dan pengakuan superioritas Majapahit atas Sunda di Nusantara. Hayam Wuruk sendiri disebutkan bimbang atas permasalahan tersebut, mengingat Gajah Mada adalah Mahapatih yang diandalkan Majapahit pada saat itu.

Versi lain menyebut bahwa Raja Hayam Wuruk ternyata sejak kecil sudah dijodohkan dengan adik sepupunya Putri Sekartaji atau Hindu Dewi. Sehingga Hayam Wuruk harus menikahi Hindu Dewi sedangkan Dyah Pitaloka hanya dianggap tanda takluk.

"Soal pernikahan itu, teori saya tentang Gajah Mada, Gajah Mada tidak bersalah. Gajah Mada hanya melaksanakan titah sang raja. Gajah Mada hendak menjodohkan Hayam Wuruk dengan Diah Pitaloka. Gajah mada Ingin sekali untuk menyatukan antara Raja Sunda dan Raja Jawa lalu bergabung. Indah sekali," tegas sejarawan sekaligus arkeolog Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar.

Hal ini dia sampaikan dalam seminar Borobudur Writers & Cultural Festival 2012 bertemakan; 'Kontroversi Gajah Mada Dalam Perspektif Fiksi dan Sejarah' di Manohara Hotel, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Selasa (30/10).

Pihak Pajajaran tidak terima bila kedatangannya ke Majapahit hanya menyerahkan Dyah Pitaloka sebagai taklukan. Kemudian terjadi insiden perselisihan antara utusan Linggabuana dengan Gajah Mada.

Perselisihan ini diakhiri dengan dimaki-makinya Gajah Mada oleh utusan Negeri Sunda yang terkejut bahwa kedatangan mereka hanya untuk memberikan tanda takluk dan mengakui superioritas Majapahit, bukan karena undangan sebelumnya. Namun Gajah Mada tetap dalam posisi semula.

Belum lagi Hayam Wuruk memberikan putusannya, Gajah Mada sudah mengerahkan pasukan Bhayangkara ke Pesanggrahan Bubat dan mengancam Linggabuana untuk mengakui superioritas Majapahit. Demi mempertahankan kehormatan sebagai ksatria Sunda, Linggabuana menolak tekanan itu.

Terjadilah peperangan yang tidak seimbang antara Gajah Mada dengan pasukannya yang berjumlah besar, melawan Linggabuana dengan pasukan pengawal kerajaan (Balamati) yang berjumlah kecil serta para pejabat dan menteri kerajaan yang ikut dalam kunjungan itu. Peristiwa itu berakhir dengan gugurnya Raja Linggabuana, para menteri, pejabat kerajaan beserta segenap keluarga kerajaan Sunda di Pesanggrahan Bubat.

Tradisi menyebutkan sang Putri Dyah Pitaloka dengan hati berduka melakukan bela pati atau bunuh diri untuk membela kehormatan bangsa dan negaranya. Menurut tata perilaku dan nilai-nilai kasta ksatria, tindakan bunuh diri ritual dilakukan oleh para perempuan kasta tersebut jika kaum laki-lakinya telah gugur. Perbuatan itu diharapkan dapat membela harga diri sekaligus untuk melindungi kesucian mereka, yaitu menghadapi kemungkinan dipermalukan karena pemerkosaan, penganiayaan, atau diperbudak.

Hayam Wuruk pun kemudian meratapi kematian Dyah Pitaloka. Akibat peristiwa Bubat ini, bahwa hubungan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada menjadi renggang. Gajah Mada sendiri menghadapi tentangan, kecurigaan, dan kecaman dari pihak pejabat dan bangsawan Majapahit, karena tindakannya dianggap ceroboh dan gegabah. Mahapatih Gajah Mada dianggap terlalu berani dan lancang dengan tidak mengindahkan keinginan dan perasaan sang Mahkota, Raja Hayam Wuruk sendiri.

Tragedi perang Bubat juga merusak hubungan kenegaraan antar Majapahit dan Pajajaran atau Sunda dan terus berlangsung hingga bertahun-tahun kemudian. Hubungan Sunda-Majapahit tidak pernah pulih seperti sedia kala.

Pangeran Niskalawastu Kancana, adik Putri Dyah Pitaloka yang tetap tinggal di istana Kawali dan tidak ikut ke Majapahit mengiringi keluarganya karena saat itu masih terlalu kecil dan menjadi satu-satunya keturunan Raja yang masih hidup dan kemudian akan naik takhta menjadi Prabu Niskalawastu Kancana.

Kebijakan Prabu Niskalawastu Kancana antara lain memutuskan hubungan diplomatik dengan Majapahit dan menerapkan isolasi terbatas dalam hubungan kenegaraan antar kedua kerajaan. Akibat peristiwa ini pula, di kalangan kerabat Negeri Sunda diberlakukan peraturan larangan estri ti luaran (beristri dari luar), yang isinya diantaranya tidak boleh menikah dari luar lingkungan kerabat Sunda, atau sebagian lagi mengatakan tidak boleh menikah dengan pihak Majapahit. Peraturan ini kemudian ditafsirkan lebih luas sebagai larangan bagi orang Sunda untuk menikahi orang Jawa.

Tindakan keberanian dan keperwiraan Raja Sunda dan putri Dyah Pitaloka untuk melakukan tindakan bela pati (berani mati) dihormati dan dimuliakan oleh rakyat Sunda dan dianggap sebagai teladan. Raja Lingga Buana dijuluki 'Prabu Wangi' (bahasa Sunda: raja yang harum namanya) karena kepahlawanannya membela harga diri negaranya. Keturunannya, raja-raja Sunda kemudian dijuluki Siliwangi yang berasal dari kata Silih Wangi yang berarti pengganti, pewaris atau penerus Prabu Wangi.

Beberapa reaksi tersebut mencerminkan kekecewaan dan kemarahan masyarakat Sunda kepada Majapahit, sebuah sentimen yang kemudian berkembang menjadi semacam rasa persaingan dan permusuhan antara suku Sunda dan Jawa yang dalam beberapa hal masih tersisa hingga kini. Antara lain, tidak seperti kota-kota lain di Indonesia, di kota Bandung, ibu kota Jawa Barat sekaligus pusat budaya Sunda, tidak ditemukan jalan bernama 'Gajah Mada' atau 'Majapahit'. Meskipun Gajah Mada dianggap sebagai tokoh pahlawan nasional Indonesia, kebanyakan rakyat Sunda menganggapnya tidak pantas akibat tindakannya yang dianggap tidak terpuji dalam tragedi ini.

Wednesday, November 14, 2012

Hari Pernikahan Sudah Dekat, Namun Cinta Sudah Hilang

Hai, Mas Hilbram. Dua minggu lagi saya akan menikah dengan pacar saya yang seumur. Masalahnya semakin hari saya semakin tidak mencintainya. Saya ingin sekali membatalkan pernikahan itu. tapi saya tidak tega karena dia begitu mencintai saya. Kami beda agama, tetapi tidak pernah sekali pun dia meminta saya untuk pindah ke agamanya, begitu juga dengan saya.

Banyak ketidakcocokan di antara kami. Saya bahkan sudah merencanakan perceraian saya. Saya menyetujui menikah dengannya karena orangtua saya mengharapkan saya segera menikah dengannya karena dia cowok yang baik. Karena ingin membahagiakan orang tua saya, akhirnya saya menyetujuinya. Tapi akhir-akhir ini saya sedang BBM-an dengan seorang cowok. Dia seagama dengan saya dan lebih tua 6 tahun dari saya.

Dari BBM-an kami sehari-hari, saya sangat nyaman dan merasa kehilangan apabila sehari saja dia tidak menghubungi saya. Kata "hai"-nya saja sudah membuat hari saya begitu bahagia dan bersemangat. Dia tahu bahwa saya sudah memiliki pacar, tetapi saya belum menceritakan soal pernikahan saya. Dia sering menyebut saya sebagai adiknya, mungkin karena dia tidak ingin menjadi orang ketiga di antara kami. Perhatiannya membuat saya sangat berharap padanya. Padahal perhatian yang diberikan dari calon suami saya juga sama, tetapi saya lebih mengharapkan dia. Saya sedih mengapa dia tidak hadir lebih awal dalam hidup saya? Saya merasa begitu cocok dengan pribadinya dan saya yakin bahwa saya mencintainya.

Apa yang harus saya lakukan dengan ini semua? Menghadapi pernikahan yang tidak diinginkan? Mencintai pria yang hanya menganggap saya adik (karena saya sudah memiliki pacar)? Saya menjalani hidup yang tidak saya inginkan. Perasaan saya sangat kacau dan ragu sekali saat ini.

Sunday, November 11, 2012

KPSI Gagal Daftarkan Pemain ke AFF

Keinginan KPSI untuk mendaftarkan para pemainnya ke Piala AFF 2012 tampaknya harus kandas. Dalam situs resminya, AFF merilis nama-nama yang terdaftar adalah pemain yang dikirim oleh PSSI.
Kegagalan tersebut menjadi pukulan telak bagi KPSI yang sebelumnya optimistis timnya yang akan turun di Piala AFF, November 2012 mendatang.
Meski begitu, dalam rilis tersebut, nama-nama pemain dari kompetisi ISL juga tercatat dalam skuat Indonesia. Di antaranya adalah, Bambang Pamungkas, Firman Utina, I Made Wirawan, Patrich Wanggai, Ahmad Bustomi dan Hamka Hamzah. Sementara untuk posisi pelatih, nama Nil Maizar dan asistennya Fabio Olievira.

Berikut nama-nama pemain yang dirilis dari situs resmi AFF.
Kiper: Samsidar, Wahyu Tri Nugroho, Hendra Prasetya, I Made Wirawan.
Bek: Hengky Ardiles, Hamdi Ramdan, Wahyu Wijastanto, Diego Michiels, Fachrudin, Valentino Telaubun, Novan Setya Sasongko, Nopendi, Hamka Hamzah, Arthur Irawan.
Tengah: Elie Aiboy, Vendry Mofu, Taufiq, Octovianus Maniani, Hendra Adi Bayauw, Jajang Paliama, Rasyid Assyahid Bakri, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Raphael Guillermo.
Depan: Irfan Bachdim, Samsul Arif, M.Nur Iskandar, Rahmat Syamsudin Leo, Bambang Pamungkas, Patrich Wanggai, Cornelius Gedy, Andik Vermansyah, Johny Van Beukering, Tonnie Herry Cusel, Agung Supriyanto

Thursday, November 8, 2012

Iklan 'Diskon TKW' Menghina Harga Diri Bangsa Indonesia

Iklan 'diskon TKW' asal Indonesia yang beredar di Malaysia, menghina harga diri Bangsa Indonesia.
"Dengan beredarnya selebaran tersebut, saya mendapatkan konfirmasi bahwa KBRI dan Atase Tenaga Kerja di Malaysia sedang melacak keberadaan, termasuk nomor telepon yang dicantumkan sampai saat ini tidak bisa dihubungi," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Nova Riyanti Yusuf di Jakarta, Senin (29/10/2012).
Iklan tersebut, lanjutnya, merupakan pelecehan terhadap Republik Indonesia. Terlebih, hingga saat ini moratorium pengiriman TKI ke Malaysia belum dicabut.
Politisi Partai Demokrat mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Kementerian Luar Negeri, untuk mengambil langkah-langkah diplomasi yang dianggap perlu, untuk menghentikan iklan tersebut, sekaligus bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia, untuk menuntut pihak yang bertanggung jawab terhadap iklan tersebut.
Nova menuturkan, pada masa sidang berikut akan dilakukan pembahasan RUU tentang Perlindungan Pekerja Indonesia di Luar Negeri (RUU PPILN), di mana formasi pimpinan baru saja terbentuk.
"Saya berharap RUU PPILN dapat memperbaiki secara signifikan persoalan yang terdapat di dalam UU 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI yang akan digantikannya," ucap Nova.
Nova memaparkan, sejumlah hal dalam UU 39/2004 yang harus menjadi perhatian Pansus RUU PPILN, di antaranya adalah seluruh proses perekrutan, training, dan penempatan hingga pemulangan TKI diserahkan kepada swasta.
Ke depan, pemerintah harus mengambil alih peran tersebut. Juga, harus diperketat syarat mengenai negara penempatan.
Negara tersebut harus memiliki MoU dengan Pemerintah Indonesia. Dalam MoU, hak-hak para TKI harus diutamakan, dan jelas tertulis di dalam kontrak kerja.
Nova mengingatkan agar Pansus PPILN di dalam proses pembahasan RUU, untuk senantiasa mendengarkan masukan dari para stakeholders, terutama para buruh migran.
"Sehingga RUU ini bermanfaat, dan memberikan perubahan yang positif kepada mereka," ujarnya.

Monday, November 5, 2012

Berulangkali Raffi Ahmad Membuat Yuni Shara Menangis

Yuni Shara merasakan energinya telah habis membicarakan hal-hal yang sebetulnya tidak penting dalam hidupnya. Raffi Ahmad, kekasihnya itu, dinilai melakukan kesalahan serupa berulang-ulang.
Misalnya, dengan melempar candaan yang tidak pantas dalam acara yang ditayangkan di layar kaca. Candaan yang memperolok statusnya sebagai janda beranak dua. Penyanyi lagu-lagu lawas itu, kemudian harus berkali-kali pula menghadapi pertanyaan awak media terkait hal itu.
Tetapi, Yuni sudah biasa menghadapinya. Termasuk masalah beredarnya foto Raffi yang kedapatan tengah mencium seorang wanita, yang baru-baru ini menjadi sorotan.
"Tanggisan saya bukan karena ribut soal foto. Mungkin bisa dijelaskan yah, masalah kami bukan masalah itu. Itu hanya bagian kecil. Yang jauh dari itu banyak banget. Akumulasi dari itu sudah menumpuk bertahun-tahun," ucapnya, Senin, (29/10/2012), saat dihubungi wartawan.
Yang membuatnya bersedih ketika anaknya, Cello menegur Raffi karena memperoloknya di saat membawakan acara di yang ditayangkan di layar kaca. Ia tak bisa menyembunyikan kesedihannya tersebut. Air matanya jatuh.
"Yang membuat saya sedih itu, Cello menegur Raffi sendiri, 'om Raffi, kamu kenapa kata-katain bunda. Kamu kenapa selalu tertawakan bunda.' Itu anak saya Cello yang ngomong," tutur Yuni.
Wanita kelahiran Malang, 3 Juni 1972 itu, membahas masalah tersebut kepada Raffi. Dan, seperti biasanya, presenter acara musik Dasyat di RCTI itu, juga menyampaikan permintaan maaf atas kesalahannya. Sayangnya, Raffi kembali mengulanginya.
"Dia selalu meminta maaf dan enggak akan mengulang lagi. Itu selalu. Kan seminggu bisa dua kali. Sementara dalam setahun ada 52 minggu. Kita jalan 4 tahun, jadi kalikan aja ada berapa," tandasnya.

Friday, November 2, 2012

Begini Cara Wanita Kendalikan Pria

Sebagian besar pria berpikir telah mengontrol hubungan mereka dengan istri atau kekasih. Padahal, mereka tidak tahu bahwa wanita dengan cara halus justru mengontrol suami atau kekasih, sehingga pria berpikir mereka adalah bos.
Seperti inilah kaum hawa mengendalikan pria dalam berhubungan, seperti dikutip dari Boldsky, Senin (29/10):
Membuat Anda jadi "bos"
Cara terbaiknya untuk mengendalikan situasi adalah dengan mengalihkan perhatian Anda. Wanita memperlakukan Anda dengan membuat Anda merasa seperti bos. Setiap kali dia berkata, "Semua terserah kamu," Anda harus tahu kalau Anda sedang dimanipulasi.
Mengatur dengan contoh
Setiap kali istri atau pacar membicarakan pasangan lain sebagai contoh, Anda harus tahu dia sedang mencoba memberikan pesan. Jika suami pasangan itu membelikan cincin kepada istrinya, Anda juga sedang diharapkan untuk mengikutinya.
Menteri Dalam Negeri
Kebanyakan wanita menjadi terobsesi saat mengatur urusan rumah tangga. Anda harus pasrah saja saat dia menyuruh Anda keluar dari dapur. Jika Anda ingin memprotes soal keputusan rumah tangga, sebaiknya Anda pikir lagi baik-baik.
Dalam kesulitan
Berperilaku seperti "sedang dalam kesulitan" adalah salah satu senjata paling ampuh seorang wanita untuk mendapat perhatian pria. Meski dia seorang wanita mandiri, dia juga bisa berubah menjadi wanita yang seolah-olah butuh bantuan karena sedang kesulitan.
Manfaatkan air mata
Air mata seorang wanita memiliki dampak mendalam pada seorang pria. Wanita tahu menangis selalu bisa menyelesaikan masalahnya. Dengan cara ini wanita dapat mengontrol hubungan tanpa jadi agresif.
Ancaman tidak tertulis
Perempuan piawai dalam "mengancam" pria tanpa harus menggunakan kata-kata. Misalkan, dia ingin menikah dan dari Anda belum ada pernyataan apa-apa, secara halus dia biarkan Anda tahu bahwa ada calon lain yang menunggu, jadi Anda harus buru-buru.
Memanjakan
Perempuan umumnya lebih jeli daripada pria. Istri Anda dapat mengendalikan Anda dengan memanjakan Anda dengan hal-hal yang menyenangkan. Dia akan menanyakan apa yang Anda inginkan untuk ulang tahun Anda. Dengan cara ini wanita mendapatkan apa yang mereka inginkan dari pria.